Sebelomnya saya mohon maaf sebagaimana dalam laman yang lalu kosong, mohon disadari bahwa saya masih dalam tahap belajar.
Dari pandangan kacamata penulis, saat ini
pendidikan di Indonesia terlihat merosot dibanding di masa lalu terutama
dibidang kepribadian hasil lulusan. Dari sepengetahuan penulis
melalui pengamatan di beberapa tempat, hal tersebut diakibatkan dari beberapa
hal :
a.
Pengaruh lingkungan dan iptek yang semakin bebas
untuk diakses.
b.
Kurangnya penanaman kepribadian (iman) setiap
individual yang disebabkan sibuknya orang tua, terutama ibu rumah tangga dengan
urusannya (banyak ibu-ibu yang bekerja mencari nafkah), kurang disipilnya beberapa guru
dalam membimbing siswa (tidak semua guru)
c.
Kurang adanya peran pemerintah dalam
mensosialisasikan masalah pendidikan terutama pendidikan karakter
(kepribadian/iman)
Hal tersebut berdasarkan pengetahuan penulis dalam
melakukan pengamatan di berbagai tempat, diantaranya lingkungan yang kurang
mebimbing dalam kebebasan individu dalam bermain (game) dan dalam mengakses internet
terutama di warnet-warnet sebagaimana terlihat tanpa adanya control ataupun
bimbingan orang yang lebih dewasa/berpengalaman lebih-lebih orang tua.
Penanam kepribadian/iman dalam keluarga sangat minim sekali
hal ini terlihat jelas banyaknya anak yang tidak belajar bahkan tidak
mengerjakan pekerjaan rumah, hal tersebut juga terlihat
banyaknya para bapak dan ibu rumah tangga yang bekerja mencari nafkah
(berangkat pagi pulang sore , hampir tidak ada waktu untuk keluarga) hinga di daerah perkotaan dialihkan pada les/bimbel yang kurang memperhatikan iman.
Kurang adanya peran pemerintah, hal ini terlihat banyak guru
yang mengajar sambil mengerjakan administrasi kelas bahkan ada yang di tinggal
belanja, atasan berulang-ulang memberikan tegoran, perbaikan, pembinaan dan
lai-lain hasilnya sedikit sekali. Selain itu pemerintah tidak pernah
menghiraukan pentingnya penyuluhan pembinaan pada masyarakat sehingga banyak
masyarakat yang kurang peduli akan pentingnya pendidikan, tidak seperti dulu
penyuluhan berjalan rutin baik karangtaruna, PKK bahkan simulasi P4 dan hamper
disemua bidang. Yang aneh lagi pendidikan karakter ini pernah dibahas ditingkat
propinsi, mereka-mereka tidak mau mengakui keberhasilan penyuluhan tersebut
bahkan ada yang mengecam hal tersebut merupakan tinggalan orde baru sungguh tragis saya dengar dan
saya lihat dengan telinga dan mata sendiri.
Demikian ulasan saya akan berlanjut dalam pembahasan di halaman berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar