Sabtu, 09 Maret 2013

TEHNIK MENCANGKOK


Dalam lamn sebelumnya penulis telah menampilakn gambar-gambar buah-buahan hasil cangkokan, sebagai dasar perbandingan tehnik mencangkok yang penulis sarankan. Sebagaimana pula penulis sarankan sebelumnya, bahwa isi blok ini berdasarkan teori praktek nyata, jadi mungkin hanya ada sedikit perbedaan dengan teori cangkok yang diketahui oleh pembaca.
Adapun tehnik mencangkok tersebut sebagai berikut:
1.      Siapkan alat dan bahan (pisau;gergaji; sabut/sepet atau botol plastic bekas sesuai ukuran; tanah humus; zat penumbuh akar (rotune, daun muda dari pohon yang akan ditanam dihaluskan atau yang lain).
2.      Pilihlah pohon yang varitas unggul, cari batang yang sudah keras/tua, karena ini akan mempengarui hasil cangkokan.
3.      Sayat kulit batang sekitar 7cm atau sesuai kebutuhan/ukuran batang, hingga dibawah lendir/cambium biarkan kering (kekeringan sayatan ini disesuaikan dengan jeni/usia batang, dari hasil praktek gedondong kekeringan tidak memerlukan waktu lama hanya sekitar satu hari penuh, bila terlalu lama akan layu dan mati. Sedang jenis batang keras seperti sawo, klengkeng, rambutan, mangga dan sejenisnya ini butuh waktu lama sekitar 1 minggu sampai 1 bulan). Sayatan ini bertujuan memutus hasil fotosintesis ke batang yang lain, sedang zat makanan dai akar tetap berlangsung lewat kayu (hal ini perlu di pertimbangkan dalam menyayat dan menentukan kekeringan dari sayatan tersebut)
4.      Setelah pereode waktu pengeringan sayatan oleskan zat penumbuh akar (rotune/serbuk daun muda yang telah sedikitdicampur air) pada sayatan terutama bagian ujung/atas (bagian yang akan tumbuh akar), biarkan sedikit mengering sekitar 60 menit.
5.      Pasang pembungkus (sabut kelapa/sepet atau botol plastic bekas) ikat bagian bawah (dibawahnya sayatan) tempelkan tanah humus sampai penuh diseluruh sayatan, tahan pembungkus bagian tengah (pas sayatan) tekan tanah humus tadi sepadat mungkin, tambahkan zat penumbuh akar (rotune/serbuk daun muda diatas tanah humus paling atas, dengan tujuan bila terkena air akan meresap dalam tanah cangkokan, bungkus/ikat bagian atas. Usahakan cangkokan selalu sedikit basah, terutama waktu kemarau, dengan jangka waktu paling pendek 3 bulan atau lebih, agar akar semakin banyak semakin baik.
6.      Sekilas gambaran proses mencangkok dari sayatan, pembungkusan dan pertumbuhan akar.

DAUR HIDUP TOMCAT


              Sebelum kita memahami metamorphosis tomcat, terlebih dulu kita perlu mengetahui morfologi tomcat. Sesui yang telah ditayangkan pada laman sebelumnya, kita telah mengetahui ciri, manfaat dan kerugian dari tomcat, untuk lebih jelasnya pengujung dipersilahkan mengamati artikel yang ke empat dibawah ini
Gambar serangga Tomcat
Keterangan:
A. Kepala (caput)    
1.      antena
2.      ocelli (bawah)
3.      ocelli (atas)
4.      mata majemuk
5.      otak (ganglia otak)
B. Dada (thorax)
6. dada depan (prothorax)
7.
pembuluh darah dorsal
8. saluran
trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)

11.
sayap depan
12. sayap belakang
13.
perut
14.
jantung
15.
ovarium
C- Perut (abdomen)
16. perut belakang (usus, rektum, anus)   

17. Anus                                             

18.
vagina                                           
19. berkas
saraf (ganglia perut)            25. femur
20. saluran Malpighia                          
26. trochanter
21. tungkai dada                                 
27. perut depan                            31. ganglion suboesophagus
22. cakar pengait                                 28. ganglion dada                          32. mulut
23. tarsus                                             29. coxa
24. tibia                                               30. kelenjar ludah
                                                      
Morfologi serangga tomcat
a.       Bagian mulut tipe chewing (mengunyah) mandibel bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :
1)      Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
2)      Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.
3)      Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan.
4)      Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.
5)      Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.
6)      Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
b.      Tipe antena serangga tomcat atau semut semai (nama ilmiah: Paederus littoralis) adalah Filiporm, berbentuk benang, ruas-ruasnya hampir seragam dalam ukuran dan biasanya silindris.
c.       Terdapat dua pasang sayap yang tidak menutupi seluruh abdomen, hanya menutupi ruas abdomen kesatu sampai dengan ketiga, sayap depan mengeras berfungsi sebagai perisai, sedangkan sayap yang kedua membranus digunakan untuk terbang.
d.      Tungkai insecta terdiri dari enam ruas yang terdiri dari :
1)      Koksa, yang merupakan bagian yang melekat langsung pada thoraks
2)      Trokanter, bagian kedua dari ruas tungkai berukuran lebih pendek dari pada koksa dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga
3)      Femur, merupakan ruas yang terbesar
4)      Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada bagian ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji
5)      Tarsus, terdiri dari 1-5 ruas
6)      Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan diantaranya terdapat struktur seperti bantalan yang disebut arolium.
Tipe tungkai serangga tomcat adalah Cursorial dimana tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari.
e.       Struktur pencernaan tomcat terdiri dari tiga bagian utama yaitu, saluran pencernaan depan (Stomodeum), saluran pencernaan tengah (Mesenteron), saluran pencernaan belakang (Proktodeum). Pada banyak serangga bagian-bagian utama ini terbagi menjadi bagian lain dengan berbagai fungsi yaitu faring, esofagus, crop dan proventrikulus pada saluran pencernaan bagian depan, ventrikulus pada bagian pencernaan tengah, dan pirolus, illeum serta rektum pada pencernaan bagian belakang.
Perkembangan tomcat
Dari siklus hidup tomcat di atas bisa dikatakan tomcat berkembang secara holometabola yang merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Perbedaan dengan perkembangan tomcat dengan ametabola dan hemimetabola adalah ametabola merupakan serangga yang tidak mengalami metamorfosis sedangkan tomcat mengalami metamorfosis sempurna dan hemimetabola merupakan serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, pada serangga ini mengalami beberapa tahapan yaitu telur – nimfa – imago, sedangkan tomcat mengalami metamorfosis sempurna mulai dari telur – larva – pupa – imago.

Kamis, 07 Maret 2013

TOMCAT


                  Pengunjung yang terhormat, dalam laman ini penulis tampilkan sekelumit tentang tomcat, hal tersebut mungkin bisa membantu pengunjung untuk mengetahui apa yang dimaksud “Tomket” yang beberapa waktu lalu telah menghebohkan di beberapa tempat.
1.      Ciri umum insekta:
a.       Kepala, toraks, dan abdomen jelas dapat dibedakan, kepala dengan satu pasang antena, alat-alat mulut disesuaikan untuk mengunyah, mengisap atau menjilat. Toraks terdiri atas tiga buah segmen, pada bagian ini terdapat 3 pasang kaki yang bersegmen-segmen dan satu atau dua pasang sayap. Abdomen memiliki 11 segmen atau beberapa segmen, bagian terminal termodifikasi sebagai genitalia.
b.      Alat pencernaan makanan sempurna, mulut dengan kelenjar ludah.Usus terdiri dari usus depan, usus tengah dan usus belakang.
c.       Jantung memanjang, dengan ostia lateral dan aorta anterior, tidak memiliki venasi atau pembuluh kapiler, coelom tereduksi.
d.      Respirasi dengan trakhea yang bercabang-cabang, yang akan membawa oksigen dari pasangan spirakel yang terdapat di kedua sisi abdomen dan toraks secara langsung ke jaringan-jaringan. Namun pada beberapa spesies akuatik atau protura dan collembola ada yang memiliki insang.
e.       Ekskresi dengan dua atau beberapa buah saluran malpighi yang halus melekat pada ujung anterior usus belakang kecuali collembola
f.       Sistem syaraf dengan ganglion supraesophageal dan subesophageal yang dihubungkan pada dua buah tali syaraf ventral dengan satu pasang atau kurang ganglia pada setiap segmennya. Organ sensoris meliputi mata sederhana dan mata majemuk, chemoreseptor untuk merasakan terletak pada antena dan untuk mengecap pada bagian mulut serta bermacam-macam tonjolan rambut.
g.      Reproduksi terpisah, gonad terdiri banyak saluran dengan satu saluran median  ke arah posterior. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur memiliki banyak kuning telur dengan cangkang pelindung. Perkembangan tubuh mengalami ekdisis, atau dengan beberapa tingkat nimfa. Selain itu, terdapat metamorfosis secara bertahap atau mengalami beberapa tingkat larva. Partenogenesis juga terdap pada golongan kutu daun.
2.      Manfaat Tomcat bagi kehidupan manusia terutama sangat dirasakan oleh para petani. Karena tomcat merupakan jenis serangga predator. Dimana ia memakan serangga-serangga yang ada disekitarnya, biasanya tomcat ini berhabitat di persawahan karena ia adalah serangga predator maka ia memakan serangga-serangga yg menjadi hama bagi tanaman padi seperti hama wereng, ulat, dll. Itulah mengapa pada awal tadi saya katakan fungsi/manfaat serangga tomcat sangat dirasakan petani.
3.      Kerugian Tomcat bagi kehidupan manusia adalah ketika habitatnya terusik maka tomcat-tomcat ini akan pindah ke pemukiman warga. Dengan ia berpindah kepemukiman warga maka ketika ia bertemu(bersentuhan) dengan manusia maka ia menganggap dirinya terancam sehingga ia mengeluarkan bisanya pada saat ia menggigit manusia sebagai mekanisme mempertahankan diri. Dampak yang ditimbulkan bukan akibat gigitan, melainkan karena keluarnya bisa dari hewan tersebut kemudian menempel di kulit yang menyebabkan terjadinya iritasi, seperti menyebabkan kulit menjadi panas, memerah serta menimbulkan benjolan yang terasa perih mirip seperti orang terkena penyakit herpes.